Tadi malam, saya asyik "ngoprol", mengguling di jejaring sosial karya anak bangsa bernama Koprol. Setelah lama ngoprol, eh, dapat posting tentang adanya mesin pencari baru, karya anak bangsa juga, namanya basigi.com.
Setelah saya telusuri , mesin pencari ini sudah agak lama rupanya. Secara saya lambat dapat informasinya begitu.
Basigi diambil dari bahasa Minangkabau yang berarti meneliti. Jadi, meskipun "made in" Indonesia, kata basigi masih asing di lidah orang Jawa, Bugis, Dayak atau Kutai.
Basigi -untuk sementara- mengkhususkan melakukan pencarian berita baik nasional maupun lokal dan akan dikembangkan di masa-masa mendatang setelah banyak yang terindeks. Saya merasakan dibandingkan dengan pencarian berita Google, Basigi memang masih jauh. Maklum masih baru. Namun kita bisa mengusulkan URL situs berita tertentu ke basigi agar mengindeks.
Kehadiran Basigi menemani mesin pencari Indonesia lain bernama nowgoogle yang lebih dulu ada.
Keberadaan mesin pencari semacam Basigi harus kita dukung, sebagai usaha mengurangi dominasi dan monopoli Barat dalam ranah maya, dan juga sebagai jawaban adanya kritik bahwa orang Indonesia hanya bisa "memakai". Itu pula yang sedang dilakukan oleh Russia yang juga sedang mengembangkan mesin pencariannya bernama yandex.
Basigi, Mesin Pencari Baru dari Indonesia
About the Author
Ayah dari 3 anak blasteran Jawa dan Bugis-Mandar, non partisan, pembelajar, dan santri.